BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam nukleat
adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit mononukleotida, jika
unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam nukleat itu disebut
dioksiribonukleat (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit mononukleotida disebut
asam ribonukleat (RNA).
DNA dan RNA
mempunyai sejumlah sifat kimia dan fisika yang sama sebab antara unit-unit
mononukleotida terdapat ikatan yang sama yaitu melalui jembatan fosfodiester
antara posisi 3? suatu mononukleotida dan posisi 5? pada mononukleotida
lainnya(Harpet, 1980).
Asam-asam
nukleat seperti asam dioksiribosa nukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA)
memberikan dasar kimia bagi pemindahan keterangan di dalam semua sel. Asam
nukleat merupakan molekul makro yang memberi keterangan tiap asam nukleat
mempunyai urutan nukleotida yang unik sama seperti urutan asam amino yang unik
dari suatu protein tertentu karena asam nukleat merupakan rantai polimer yang
tersusun dari satuan monomer yang disebut nukleotida(Dage, 1992).
Dua tipe utama
asam nukleat adalah asam dioksiribonukleat(DNA) dan asam ribonukleat (RNA). DNA
terutama ditemui dalam inti sel, asam ini merupakan pengemban kode genetik dan
dapat memproduksi atau mereplikasi dirinya dengan tujuan membentuk sel-sel baru
untuk memproduksi organisme itu dalam sebagian besar organisme, DNA suatu sel
mengerahkan sintesis molekul RNA, satu tipe RNA, yaitu messenger RNA(mRNA),
meninggalkan inti sel dan mengarahkan tiosintesis dari berbagai tipe protein
dalam organisme itu sesuai dengan kode DNA-nya(fessenden, 1990).
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
Defenisi DNA dan RNA?
2. Apa
Perbedaan DNA dan RNA?
3. Bagaimana
Ukuran DNA dan RNA?
4. Bagaimana
Struktur DNA dan RNA?
5. Bagaimana
Lokasi DNA dan RNA?
6. Apa
Fungsi DNA dan RNA ?
7. Bagaimana
Cara Menentukan DNA dan RNA?
C. Tujuan
Penulisan
Makalah ini
bertujuan agar mahasiswa dapat memahami tentang Defenisi DNA dan RNA,
Perbedaan DNA dan RNA, Ukuran DNA dan RNA, Struktur DNA dan RNA, Lokasi DNA dan
RNA, Fungsi DNA dan RNA, Bagaimana Cara Menentukan DNA dan RNA.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Defenisi
DNA dan RNA
DNA
(deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat
penyimpanan informasi genetik
Asam nukleat
adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit mononukleotida, jika
unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam nukleat itu disebut
dioksiribonukleat (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit mononukleotida disebut
asam ribonukleat (RNA).
DNA dan RNA
mempunyai sejumlah sifat kimia dan fisika yang sama sebab antara unit-unit
mononukleotida terdapat ikatan yang sama yaitu melalui jembatan fosfodiester
antara posisi 3′ suatu mononukleotida dan posisi 5′ pada mononukleotida
lainnya(Harpet, 1980).
Asam-asam
nukleat seperti asam dioksiribosa nukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA)
memberikan dasar kimia bagi pemindahan keterangan di dalam semua sel. Asam
nukleat merupakan molekul makro yang memberi keterangan tiap asam nukleat
mempunyai urutan nukleotida yang unik sama seperti urutan asam amino yang unik
dari suatu protein tertentu karena asam nukleat merupakan rantai polimer yang
tersusun dari satuan monomer yang disebut nukleotida (Dage, 1992).
Dua tipe utama
asam nukleat adalah asam dioksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA).
DNA terutama ditemui dalam inti sel, asam ini merupakan pengemban kode genetik
dan dapat memproduksi atau mereplikasi dirinya dengan tujuan membentuk sel-sel
baru untuk memproduksi organisme itu dalam sebagian besar organisme, DNA suatu
sel mengerahkan sintesis molekul RNA, satu tipe RNA, yaitu messenger RNA(mRNA),
meninggalkan inti sel dan mengarahkan tiosintesis dari berbagai tipe protein
dalam organisme itu sesuai dengan kode DNA-nya(fessenden, 1990).
B. Perbedaan
DNA dan RNA
Bentuk penuh
DNA adalah asam deoksiribonukleat, dan dianggap sebagai blok bangunan dari
segala bentuk kehidupan. Semua organisme hidup memiliki DNA dan RNA. DNA dan
RNA yang berbeda satu sama lain dalam ukuran, bentuk, struktur, fungsi dan
lokasi. DNA dan RNA bersama-sama membentuk struktur spiral ganda.
DNA memiliki
struktur heliks ganda, yang panjang dan berisi rantai panjang nukleotida. DNA
ketika mengulurkan bisa sepanjang enam meter. Padahal, RNA merupakan rantai
nukleotida lebih pendek dan juga merupakan struktur heliks. The nukleotida yang
menyusun DNA Adenin, Guanin, Timin, dan Sitosina. Mereka diwakili dengan huruf
seperti A, G, T dan C yang merupakan huruf pertama dari nama-nama nucleobases.
Sekuens DNA tipikal digambarkan dalam bentuk ATTGCTGAAGGTGCGG.
DNA diukur berdasarkan
jumlah pasangan basa itu. Dalam satu tubuh manusia, jika struktur DNA semua
ditulis dengan menggunakan huruf-huruf dalam format tersebut, maka akan mengisi
4 ribu buku, masing-masing 500 halaman. Hal ini karena struktur DNA dari
masing-masing begitu lama.
Meskipun banyak
memiliki persamaan dengan DNA, RNA memiliki perbedaan dengan DNA, antara lain
yaitu(Poedjiati, 1994):
1. Bagian
pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA adalah dioksiribosa.
2. Bentuk
molekul DNA adalah heliks ganda, bentuk molekul RNA berupa rantai tunggal yang
terlipat, sehingga menyerupai rantai ganda.
3. RNA
mengandung basa adenin, guanin dan sitosin seperti DNA tetapi tidak mengandung
timin, sebagai gantinya RNA mengandung urasil.
4. Jumlah
guanin dalam molekul RNA tidak perlu sama dengan sitosin, demikian pula jumlah
adenin, tidak perlu sama dengan urasil.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya
kita dapat menyimpulkan beberapa perbedaan antara DNA dengan RNA sebagai
berikut :
Komponen :
Gula pada DNA deoksiribosa ,
sedangkan RNA adalah ribosa Basa nitrogen :
· purin — DNA adalah
Adenin dan Guanin, pada RNA adalah Adenin dan Guanin
· Pirimidin — DNA adalah
Timin dan sitosin, pada RNA adalah Urasil dan sitosin
Bentuk :
· DNA berbentuk rantai
panjang , ganda, dan berpilin (double heliks)
· RNA berbentuk rantai
pendek, tunggal, dan tidak berpilin
Letak :
· DNA terletak di dalam
nukleus, kloroplas, mitokondria
· RNA terletak di
dalam nukleus, sitoplasma, kloroplas, mitokondria
Kadar:
· DNA tetap
· RNA tidak tetap
C. Ukuran
DNA dan RNA
Pada umumnya
molekul RNA lebih pendek dari molekul DNA. DNA berbentuk double helix,
sedangkan RNA berbentuk pita tunggal. Meskipun demikian pada beberapa virus
tanaman, RNA merupakan pita double namun tidak terpilih sebagai spiral.
D. Struktur DNA
dan RNA
Baik purin
ataupun pirimidin yang berkaitan dengan deoksiribosa membentuk suatu molekul
yang dinamakan nukleosida atau deoksiribonukleosida yang merupakan prekursor
elementer untuk sintesis DNA.Prekursor merupakan suatu unsur awal pembentukan
senyawa deoksiribonukleosida yang berkaitan dengan gugus fosfat.DNA tersusun
dari empat jenis monomer nukleotida. Keempat basa nitrogen nukleotida di dalam
DNA tidak berjumlah sama rata.Akan tetapi, pada setiap molekul DNA, jumlah
adenin (A) selalu sama dengan jumlah timin (T).Demikian pula jumlah guanin (G)
dengan sitisin(C) selalu sama.Fenomena ini dinamakan ketentuan Chargaff.Adenin
(A) selalu berpasangan dengan timin (T) dan membentuk dua ikatan hidrogen
(A=T), sedagkan sitosin (C) selalu berpasangan dengan guanin (G) dan membentuk
3 ikatan hirogen (C = G).
Pada tahun 1953,
Frances Crick dan James Watson menemukan model molekul DNA sebagai suatu
struktur heliks beruntai ganda, atau yang lebih dikenal dengan heliks ganda Watson-Crick.DNA
merupakan makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida
yang berulang-ulang, tersusun rangkap, membentuk DNA haliks ganda dan berpilin
ke kanan.Setiap nukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu :
1. Gula
5 karbon (2-deoksiribosa)
Gula yang menyusunnya bukan
dioksiribosa, melainkan ribosa.
2. basa
nitrogen yang terdiri golongan purin yaitu adenin (Adenin = A) dan guanin
(guanine = G ), serta golongan pirimidin, yaitu sitosin (cytosine = C)
dan timin (thymine= T)
Basa pirimidin yang menyusunnya
bukan timin seperti DNA, tetapi urasil.
3. gugus
fosfat
E.
Lokasi
DNA pada umumnya
terdapat di kromosom, sedangkan RNA tergantung dari macamnya, yaitu:
1. RNA
d(RNA duta), terdapat dalam nukleus, RNA d dicetak oleh salah satu pita DNA
yang berlangsung didalam nukleus.
2. RNA
p(RNA pemindah) atau RNA t(RNA transfer), terdapat di sitoplasma.
3. RNA
r(RNA ribosom), terdapat didalam ribosom.
F. Fungsi
DNA berfungsi
memberikan informasi atau keterangan genetik, sedangkan fungsi RNA tergantung
dari macamnya, yaitu:
1. RNA
d, menerima informasi genetik dari DNA, prosesnya dinamakan transkripsi,
berlangsung didalam inti sel.
2. RNA
t, mengikat asam amino yang ada di sitoplasma.
3. RNA
t, mensintesa protein dengan menggunakan bahan asam amino, proses ini
berlangsung di ribosom dan hasil akhir berupa polipeptida.
Pada
sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan bahan genetik. Ia
berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik, sebagaimana DNA
pada organisme hidup lain. Ketika virus ini menyerang sel
hidup, RNA yang dibawanya masuk ke sitoplasma sel korban, yang kemudian ditranslasi oleh sel inang untuk menghasilkan
virus-virus baru.
Namun
demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara
DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku
untuk semua organisme hidup. Dalam peran ini, RNA
diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk
'triplet', tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama
kodon. Setiap kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode untuk berhenti), monomer yang menyusun protein. Lihat ekspresi genetik untuk
keterangan lebih lanjut.
Penelitian
mutakhir atas fungsi RNA menunjukkan bukti yang mendukung atas teori 'dunia RNA', yang menyatakan bahwa pada awal proses evolusi, RNA
merupakan bahan genetik universal sebelum organisme hidup
memakai DNA.
G. Cara
Menentukan DNA dan RNA
Ada beberapa cara untuk menentukan DNA dan
RNA, yaitu (Frutan and Sofia, 1968):
1. Jaringan
hewan dan alkali hangat
RNA akan
terpecah menjadi komponen-komponen nukleotida yang larut dalam asam. DNA sulit
dipecah atau dirusak oleh alkali.
2. Metode
Schnider
Jaringan dan
asam trikloro asetat panas dan diperkirakan DNA dapat diuji oleh reaksi
kalorimetri dengan difenilanin, yang mana akan bereaksi dengan purin
dioksiribosa dan tidak bereaksi dengan purin ribosa.
3. Metode
Feligen
Fuchsin
sulfurous acid akan berwarna merah dengan DNA, dan tidak dengan RNA. Reaksi ini
diterapkan untuk mempelajari distribusi RNA dan DNA didalam bagian-bagian sel.
4. Secara
Spektroskopi
Pengaukuran
absorbsi cahaya oleh RNA dan DNA pada 260nm dimana spektra cincin purin dan
pirimidin asam nukleat menunjukkan maksimal.
Tiga bentuk
utama RNA yang terdapat didalam sel adalah mRNA(messenger RNA), rRNA
(ribosa RNA), dan tRNA (transfer RNA). Tiap bentuk RNA ini mempunyai berat
molekul dan komposisi yang berlainan, tetapi khas untuk tiap macam bentuk RNA.
Semua RNA terdiri dari rantai tunggal poliribonukleotida. Pada sel bakteri, hampir semua RNA ada di dalam sitoplasma. Disel hati kira-kira 11% terdapat dalam nukleus(terutama mRNA), sekitar 15% dalam mitokondria, lebih dari 50% dalam ribosom, dan kira-kira 24% dalam strosol
Semua RNA terdiri dari rantai tunggal poliribonukleotida. Pada sel bakteri, hampir semua RNA ada di dalam sitoplasma. Disel hati kira-kira 11% terdapat dalam nukleus(terutama mRNA), sekitar 15% dalam mitokondria, lebih dari 50% dalam ribosom, dan kira-kira 24% dalam strosol
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DNA
(deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat
penyimpanan informasi genetik
Asam nukleat
adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit mononukleotida, jika
unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam nukleat itu disebut
dioksiribonukleat(DNA) dan jika terdiri dari unit-unit mononukleotida disebut
asam ribonukleat(RNA).
Bentuk penuh DNA
adalah asam deoksiribonukleat, dan dianggap sebagai blok bangunan dari segala
bentuk kehidupan. Semua organisme hidup memiliki DNA dan RNA
Pada umumnya
molekul RNA lebih pendek dari molekul DNA. DNA berbentuk double helix,
sedangkan RNA berbentuk pita tunggal.
DNA berfungsi
memberikan informasi atau keterangan genetik, sedangkan fungsi RNA tergantung
dari :
· RNA d, menerima
informasi genetik dari DNA, prosesnya dinamakan transkripsi, berlangsung
didalam inti sel.
· RNA t, mengikat asam
amino yang ada di sitoplasma.
· RNA t, mensintesa
protein dengan menggunakan bahan asam amino, proses ini berlangsung di ribosom
dan hasil akhir berupa polipeptida.
Ada beberapa cara untuk menentukan DNA dan
RNA, yaitu
ü Jaringan hewan dan alkali hangat
ü Metode Schnider
ü Metode Feligen
ü Secara Spektroskopi
B. Saran-saran
Materi tentang
DNA dan RNA ini masih perlu dilengkapi, didalamnya masih banyak terdapat
kekurangan disebabkan keterbatasan yang dimiliki oleh penyusun. Kepada dosen
mata kuliah bersangkutan serta semua pihak yang membaca makalah ini agar member
masukan sehingga makalah ini dapat lebih bermanfaat serta mudah di mengerti.
DAFTAR PUSATAKA
Septina Damayanti, SPd. dan Siti
Nurjanah, SPd. Kreatif, Jawa Tengah Viva Pakarindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar